Selasa, 17 Mei 2011

Survei Sekunder (Secondary Survey)

Pengertian:
Mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih gawat dan mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe)

Tujuan:
Untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani lebih lanjut

Peralatan:
Stetoskop, tensi meter, jam, lampu pemeriksaan/senter, gunting, thermometer, catatan, alat tulis

Prosedur:
  1. Anamnesis:
    1. Riwayat “AMPE” yang harus diingat yaitu :
      1. A : Alergi
      2. M : Medikasi (obat yang diminum sebelumnya)
      3. P : Past illness (penyakit sebelumnya)/Pregnancy (hamil)
      4. E : Event/environment (lingkungan yang berhubungan dengan kegawatan)
  2. Pemeriksaan fisik:
    1. Pemeriksaan kondisi umum menyeluruh
      1. Posisi saat ditemukan
      2. Tingkat kesadaran
      3. Sikap umum, keluhan
      4. Trauma, kelainan
      5. Keadaan kulit
    2. Periksa kepala dan leher
      1. Rambut dan kulit kepala
        1. Perdarahan, pengelupasan, perlukaan, penekanan
      2. Telinga
        1. Perlukaan, darah, cairan
      3. Mata
        1. Perlukaan, pembengkakan, perdarahan, reflek pupil, kondisi kelopak mata, adanya benda asing, pergerakan abnormal
      4. Hidung
        1. Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat trauma
      5. Mulut
        1. Perlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/ tidak
      6. Bibir
        1. Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering
      7. Rahang
        1. Perlukaan, stabilitas, krepitasi
      8. Kulit
        1. Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna
      9. Leher
        1. Perlukaan, bendungan vena, deviasi trakea, spasme otot, stoma, stabilitas tulang leher
    3. Periksa dada
      1. Flail chest, nafas diafragma, kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri tekan, perlukaan (luka terbuka, luka mengisap), suara ketuk/perkusi, suara nafas
    4. Periksa perut
      1. Perlukaan, distensi, tegang, kendor, nyeri tekan, undulasi
    5. Periksa tulang belakang
      1. Kelainan bentuk, nyeri tekan, spasme otot
    6. Periksa pelvis/genetalia
      1. Perlukaan, nyeri, pembengkakan, krepitasi, inkontinensia
    7. Periksa ekstremitas atas dan bawah
      1. Perlukaan, angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak, denyut nadi, warna luka
  3. Perhatian!
    1. Perhatikan tanda-tanda vital (sesuai dengan survei primer)
    2. Pada kasus trauma, pemeriksaan setiap tahap selalu dimulai dengan pertanyaan adakah: D-E-C-A-P-B-L-S
      1. D : Deformitas
      2. E : Ekskoriasi
      3. C : Contusio
      4. A : Abrasi
      5. P : Penetrasi
      6. B : Bullae/Burn
      7. L : Laserasi
      8. S : Swelling/Sembab
    3. Pada dugaan patah tulang selalu dimulai dengan pertanyaan adakah: P-I-C
      1. P : Pain
      2. I : Instabilitas
      3. C : Crepitasi
Sumber:
dokter-medis.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar