Sabtu, 19 Februari 2011

Model Stres, LAS dan GAS

MODEL STRES
Model stres berdasarkan:
  • Respon
Model stres dari Selye (1976) adalah model berdasarkan respon yang mendefinisikan stres sebagai respon non-spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntuan yang ditimpakan padanya
  • Adaptasi
Model adaptasi menunjukkan bahwa empat faktor menentukan apakah suatu situasi adalah menegangkan (Mechanic,1962)
Faktor pertama; biasanya bergantung pada pengalaman seseorang dengan stresor serupa,sistem dukungan dan persepsi keseluruhan
Faktor kedua; berkenaan dengan praktik dan norma kelompok sebaya individu
Faktor ketiga; adalah dampak dari lingkungan sosial dalam membantu seorang individu untuk beradaptasi terhadap stresor
  • Stimulus
Model ini berfokus pada karakteristik yang mengganggu atau disruptif di dalam lingkungan
Model berdasarkan stimulus memfokuskan pada asumsi berikut (Mc Nett, 1989):
  1. Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal dan perubahan ini membutuhkan tipe dan durasi penyesuaian yang sama
  2. Individu adalah resipien pasif dari stres dan persepsi mereka terhadap peristiwa adalah tidak relevan
  3. Semua orang mempunyai ambang stimulus yang sama dan penyakit dapat terjadi pada setiap titik ambang tersebut
Local Adapation Syndrome (LAS)
Karakteristik LAS:
  • Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua sistem
  • Respon yang bersifat adaptif
  • Diperlukan stresor untuk menstimulasinya
  • respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus
  • Respon bersifat restoratif
  • Respon LAS banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
  1. Respon inflamasi; distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat
  2. Respon refleks nyeri; respon ini meurpakan respon adaptif yang bertujuan melindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut, misalnya: mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam
General Adaptation Syndrome (GAS)
GAS merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. respon yang terlibat di dalamnya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks, GAS sering disamakan dengan sistem Neuroendokrin.
GAS terdiri dari beberapa fase:
  1. Reaksi Alarm (peringatan); melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke otot, peningkatan pengambilan oksigen dan meningkatnya kewaspadaan mental. Aktifasi hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan respon melawan atau menghindar. Bila stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi
  2. Fase resistensi; tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah dan carciac output. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stresor, jika ini berhasil maka tubuh akan memperbaiki sel-sel yang rusak. Bila gagal maka individu akan jatuh pada tahap terakhir dari GAS yaitu fase kehabisan energi
  3. Fase kehabisan energi; tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis. Akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap stresor inilah yang berdampak pada kematian individu tersebut.
Sumber:
http://blogs.unpad.ac.id/SGD_TUTOR2/?p=23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar